Skip to main content

"Merdeka Belajar" Nadiem dan "Pendidikan Sebagai Metode Pembebasan" Freire



Selamat hari buruh kawan, selamat hari pendidikan. Turut berduka cita atas segala pilu dan sengsara yang diwariskan.

Mengenai pendidikan, Freire mendifinisikannya sebagai sebuah metode pembebasan.

"Pendidikan adalah metode dialogis-kritis yang mengikutsertakan kaum tertindas dalam upaya penyadaran realitas diri dan dunia untuk mencapai tujuan mulia, yaitu pembebasan dan memanusiakan manusia." _Paulo Freire

Fikirku, gagasan pendidikan sebagai alat pembebasan memiliki makana yang sama dengan "Merdeka Belajar" dari meteri pendidikan dan kebudayan Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

"Merdeka Belajar" dengan konsep menciptakan susana belajar yang nyaman serta mendorong esensi kemerdekaan berfikir adalah sebuah formulasi pendidikan yang cerdas dan sangat perlu diwujudkan. Dengan terwujudnya "Merdeka Belajar", maka pendidikan formal, angka yang tinggi, dan gelar-ijazah bukanlah menjadi sebuah indikator keberhasilan pendidikan.

Fokus pendidikan kita di Indonesia terlalu kaku. Akses program pendidikan hanya mampu dijangkau oleh kalangan yang tercatat berada dan menempuh pendidikan di institusi negara.

Pendidikan yang belum merata menjadi momok ketertinggalannya pendidikan di Indonesia. 

Akses pendidikan yang sulit mengebiri konstitusi dan menorehkan luka di hati bangsa.

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa....". (Alinea pertama)

"Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,...". (Alinea keempat)

Pembukaan UUD 1945 membicarakan tentang bangsa . Kelompok masyarakat yang memiliki asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah yang sama, serta berpemerintahan sendiri itulah kemudian yang disebut sebagai bangsa.

Olehnya, tugas negara semakin jelas. Siapapun yang beridentitas sebagai bangsa Indonesia, maka ia memiliki hak atas pencerdasan.

Untuk mencapai indikator keberhasilan, "Merdeka Belajar"  harus keluar dari zona nyamannya. Zona nyaman yang dimaksud adalah ruang formal pendidikan dan terbatas pada administratif yang didesain sedemikian rupa oleh negara.

Kereta "Merdeka Belajar" harus menyusuri semua lorong-lorong kecil Indonesia. Sudah seberapa jalan kah?

Tulisan masih butuh pengembangan.

Rini Asriasni
Gowa, 2 Mei 2021

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Esai Rencana Studi dan Kontribusi untuk Indonesia Beasiswa LPDP

Sumber: Pinterest Angin segar, Beasiswa Pendidikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kembali buka nih. Banyak banget pertanyaan yang muncul seputar beasiswa ini khususnya bagaimana sih cara buat esai nya atau Komitmen kembali ke Indonesia dan rencana kontribusi di Indonesia pasca studi yang panjang itu loh. Tidak panjang-panjang amat kok, heheh. Oh iya, untuk tulisan yang aku share ini cuma hanya sekedar contoh untuk memantik teman-teman, jadi sifatnya bukan yang paling bener ya. Teman-teman bisa buat yang lebih bagus lagi. Tulisan ini aku tulis saat akan mendaftar Beasiswa LPDP Tahap I di tahun 2021 dan mengantarkan kelulusanku sampai selesai tahap wawancara, masih fresh nih hihihi. Check this out ..... Indonesia Tanggungjawab Kita “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” - Ir. Soekarno (Bapak presiden pertama Republik Indonesia). Begitulah kalimat legendaris dari seorang yang legenda...